Home » , » Ratusan Santri Indonesia Terancam di Yaman

Ratusan Santri Indonesia Terancam di Yaman

Written By ALMANAR on Friday, 2 December 2011 | 07:23

| 14:35:14 WIB | Hits: 283 | 1 Komentar
Share |
Houti (SI ONLINE) - Perwakilan Indonesia di Yaman mengkhawatirkan jumlah korban WNI akan bertambah akibat serangan dan pengepungan kelompok bersenjata al-Houti, di kota Damaj, Yaman, setelah serangan pada 26 November lalu menewaskan dua santri berkewarganegaraan Indonesia dan melukai 2 lainnya.

Kelompok Syiah Houti telah mengepung pesantren itu, sejak satu setengah bulan terkahir setelah konflik bertahun-tahun antara dua kelompok. Pesantren Darul Hadis merupakan minoritas di Provinsi Houti namun sejak lama berhasil menarik ribuan santri untuk belajar disana. Kedutaan Besar Republik Indonesia di Yaman, memperkirakan ada sekitar 7000 santri disana saat ini, 100 orang diantaranya berkewarganegaraan Indonesia.

"Makanya setiap hari kita masih deg-degan terus menunggu kabar kalau-kalau ada serangan baru dan korban jatuh lagi," kata Wakil Dubes Indonesia untuk Yaman, Agus Syarief Bustaman kepada wartawan BBC Indonesia, Dewi Safitri melalui sambungan telepon dari Sanaa.

Upaya KBRI membebaskan para santri, menurut Agus, terbentur pada sulitnya meyakinkan mereka agar bisa keluar dari Pesantren Darul Hadis.

"Kita sudah ada komunikasi dengan Syekh pimpinan pesantren dan mereka mengatakan kalau memang santri Indonesia mau, mereka boleh meninggalkan lokasi berbahaya itu," kata Agus.

Komunikasi serupa juga sudah dilakukan dengan pihak pemerintahan Houti beserta milisinya, meminta jaminan keamanan bila para santri tersebut hendak keluar.

Terlalu berbahaya

Dari ibukota Sanaa, provinsi Houti berjarak sekitar 400km yang bisa dietmpuh dengan sekitar enam jam perjalanan. Namun belum ada aparat KBRI yang bisa sampai ke lokasi tersbeut dalam upaya membebaskan para korban pengepungan santri asal Indonesia.

"Kita sudah minta diizinkan pada tentara Yaman agar bisa kesana tapi tidak diberi. Katanya terlalu berbahaya," kata Agus.

Sejak lama Houti bermusuhan dengan pemerintah Yaman dan berperang, namun dalam beberapa tahun terakhir ini kedua pihak menandatangani gencatan senjata. Karena itu pemerintah Sanaa relatif tak punya pengaruh di wilayah yang dikuasai sepenuhnya oleh milisi dan kabilahs ekutu Houti ini.

"Upaya kita mohon bantuan supaya bisa ketemu dengan Gubernur Houti, Fariz Mana juga sampai sekarang buntu."

Gawatnya situasi di Darul Hadis sudah menjadi perhatian Kementrian Luar Negeri sejak awal tahun ini dan sejak Maret pemerintah Indonesia membentuk rencana darurat penyelamatan WNI dari Yaman. Namun berbagai upaya menurut KBRI setempat belum berhasil.

Tiga hari sebelum penyerang Sabtu lalu, tiga santri WNI berhasil lolos dari pesantren itu dengan bantuan sejumlah warga dekat pesantren. Menurut mereka terdapat 40 pos pemeriksaan bersenjata antara lokasi pesantren hingga ibukota, yang membuat resiko upaya penyelamatan sangat besar. Sebagai contoh, meski sudah dinyatakan boleh lewat mereka tetap ditembaki milisi Houti.

Red: Jaka
Sumber: BBC

Share this article :

Silahkan Kunjungi Blog Sponsor kami

Klik Gambar di bawah ini
DZIKIR PAGI


DZIKIR PETANG

DEWAN TA'MIR

IMAM&KHOTIB JUM'AT

  • PON< >H SUPONO HADI

  • WAGE< >NGADIYONO

  • KLIWON< >HAMAM MUTTAQIN

  • LEGI< >MUSTHOFA

  • PAHING< >H SUBARJO

CEK TAGIHAN



 
Support : PEMKAB | KEC WATES | New Link | New Link | New Link | New Link
Copyright © 2011-2013. ALMANAR WONOSIDI LOR - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Cak Imam
Proudly powered by Blogger