Home » , » Ruginya Orang yang Shalat tidak Berjamaah di Masjid (Bagian 2)

Ruginya Orang yang Shalat tidak Berjamaah di Masjid (Bagian 2)

Written By imam bukhori on Wednesday, 1 October 2014 | 04:57

Assalamu'alaikum
Kali ini admin akan memposting 2 dulu Keuntungan Shalat Berjamaah di masjid ,yaitu:
1. Syaithan Akan Menjauhi Jama’ah
2. Setiap Langkah Menuju Masjid Ditulis Sebagai Kebaikan
Rumusan Masalah
Telah ditetapkan oleh Nabi bahwa beliau SAW bersabda:
Shalat seseorang berjama’ah mengungguli shalat seseorang dirumahnya atau di pasarnya, sebesar 25 derajat. Dalam riwayat yang lain mendapat dua puluh tujuh derajat.
( Dikeluarkan oleh Al-Bukhari. Hadits no: 477, 645, 646, 649 dan 2119. imam Muslim, hadits no: 649 dan 650. Hadits diatas diriwayatkan oleh 9 sahabat, diantara mereka adalah: Abu Hurairah ra, Ibnu Umar dan Abu Said Al-Khudri Radhiallahu Anhum, dengan lafadz yang berbeda.)
Imam Nawawi berkata: setelah menggabungkan kedua riwayat tersebut, terdapat tiga kesimpulan:
Pertama.’ Tidak mengesampingkan antara penyebutan yang sedikit dan tidak pula menafikan yang banyak.
Kedua.’ Hendaknya yang pertama kali dengan mengkhabarkan  yang sedikit, kemudian menunjukkan kepadanya bahwa Allah Ta’ala akan menambah dengan keutamaan yang lebih besar. 
Ketiga.’ Bahwasanya dengan adanya perbedaan tentang derajat yang akan didapat bagi orang yang shalat berjama’ah, sebagian mereka berpendapat dua puluh lima dan sebagian yang lain dua puluh tujuh. Hal itu berdasarkan kesempurnaan shalat dan anjuran untuk menjaganya serta untuk mendapatkan kekhusyu’annya. Dan semakin banyak jumlah jama’ahnya maka semakin banyak pula keutamaan, kemuliaan dan  kedudukan yang ia dapatkan dan sebagainya. Hal ini merupakan jawaban yang obyektif. (Syarh Muslim Juz. 5 hal. 151). 
Pada prinsipnya, sebagian ulama mengharuskan untuk berpegang pada shalat berjama’ah, yang dengannya ia akan mendapatkan derajat ini. dibanding orang yang shalat sendirian baik dirumah atau dipasarnya, dimana ia mendengar panggilan Allah sementara panggilan tersebut menyerunya untuk shalat berjama’ah.
Telah disebutkan oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar tentang apa yang beliau dapatkan dari kesimpulan para A’immah. Beliau berkata: bahwa apa yang telah disebutkan tadi, itu merupakan perintah atau anjuran….?
Telah saya jawab, bahwa berpegang pada shalat berjama’ah yang dengannya terdapat keuatamaan yang istimewa ini, merupakan perintah dan sebagai pendapat yang rojih bahkan sharih berdasarkan nash-nash yang telah dikemukakan diatas. Maksudnya dengan keagungan dan keutamaannya yaitu shalat jama’ah bersama imam di masjid. Dengan dalil, penjelasan Shalallahu Alaihi wa Sallam tentang hadits berikut ini:
Shalat berjama’ah mengungguli shalat yang dilakukan dirumah atau dipasarnya, sebanyak 25 derajat. Dimana beliau  shallallaahu alaihi wasallam  bersabda: Jika salah seorang diantara kalian berwudhu dengan baik , lalu datang ke masjid dan tidak ada maksud kecuali untuk shalat, maka tidaklah ia melangkah kecuali Allah akan mengangkat satu derajat dengannya, dan akan menghapus satu kesalahannya hingga ia masuk ke masjid. Apabila ia telah masuk masjid, maka dihitung sama melakukan shalat selama ia menunggu pelaksanaan shalat. Sedangkan para malaikat mendo’akannya selama ia berada di majlis shalatnya: Ya Allah ampunilah ia, Ya Allah rahmatilah ia, selama ia belum berhadats di dalamnya. (HR. Al-bukhari dalam kitab shalat. Hal: 477. dan Muslim dalam kitab Al-Masajid. Hal: 649).
Disini akan dijelaskan beberapa kiat untuk mendapatkan keutamaan, diantaranya adalah dengan mendatangi masjid. Sebagaimana perkataan Ibnu Hajar Rahimahullah : Berdasarkan kiat-kiat yang telah disebutkan dalam hadits diatas, secara khusus hanya diperuntukkan bagi yang shalat berjama’ah di masjid. Inilah pendapat yang rojih. 
Dan tidak menuntut kemungkinan, bahwa keutamaan dan derajat tersebut juga didapatkan bagi orang yang shalat jama’ah di pasar, rumah, atau tempat kerjanya. Karena yang demikian juga lebih baik dari pada shalat sendirian di rumah dan di pasarnya. Oleh karena itu hendaknya anda menjelaskan tentang apa yang anda dapatkan dari keutamaan dan kedudukan tersebut, yang dengannya hanya bisa diraih dengan shalat berjama’ah di masjid. Dan hanya milik Allah lah pertolongan.

Syaithan Akan Menjauhi Jama’ah
Tidak ada seorang pun yang bisa menjamin dirinya terlepas dari perangkap syaithan. Dari Ibnu Umar Ra ia berkata: bahwa Umar pernah berkhutbah kepada kami di Al-Jaabiyah. Ia berkata: Hendaknya kalian berjama’ah dan menjauhi perpecahan, karena syaithan menyertai orang yang menyendiri dan lebih menjauhi bila dua orang. (HR. Tirmidzi. Hadits no:2165).  
Dari Abu Darda Radhiallahu Anhu ia berkata, Saya telah mendengar Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda:” Tidaklah ada tiga orang dalam satu perkampungan atau pedesaan/ pedalaman tidak ditegakkan pada mereka shalat, kecuali syaithan akan menguasainya. Maka berjama’ahlah kalian, karena serigala hanya akan memangsa kambing yang sendirian. Perowi menambahkan. As-Saib berkata: “ yang dimaksud dengan berjama’ah ialah jama’ah dalam shalat.(HR. Abu Daud. Hadits no: 547).
Bahwasanya shalat jama’ah dapat menjadikan syaithan lari dalam setiap urusan, disamping itu shalat jama’ah lebih mengokohkan diri seseorang dalam berdzikir kepada Allah Ta’ala. Karena dalam shalat jama’ah seorang hamba lebih membutuhkan kehadiran hati dari selainnya. Maka perkokohkanlah shalat tersebut dengan berjama’ah tanpa ada keraguan sedikitpun, niscaya syaithan akan lari. Inilah sebuah hasil yang fantastis yang diperoleh bagi orang yang membiasakan shalat jama’ah.  
Dari Abdullah bin Amru bin Al-Ash Radhiallahu Anhuma berkata. Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda:”Barang siapa yang berangkat ke masjid (untuk) berjama’ah maka langkah (yang satu) menghapus satu keburukan, dan langkah (yang lain) mencatatkan baginya satu kebaikan, saat ia pergi dan kembali.” (HR. Imam Ahmad. No: 6563).
Oleh karenanya semakin jauh masjid tersebut dari rumah maka semakin bertambah pula pahala yang didapatkan.
Dari Abu Musa Radhiallahu Anhu berkata, Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda: “ Sesungguhnya manusia yang mendapatkan pahala paling besar dalam shalat ialah yang paling jauh jalannya. Sementara orang yang menunggu shalat sampai shalat bersama imam, maka lebih besar pahalanya dari orang yang shalat, kemudian tidur. Dalam riwayat Abu Kuraib (disebutkan) sampai shalat bersama imam berjama’ah. (HR. Muslim. No: 662).

Setiap Langkah Menuju Masjid Ditulis Sebagai Kebaikan
Dari Said bin Musayyab Rahimahullah, ia berkata: Seorang laki-laki dari kalangan Anshar sedang dalam keadaan sakaratul maut, lalu ia berkata: Sesungguhnya aku akan memberitahu kalian sebuah hadits. Aku tidak memberitahu kalian kecuali hanya mengharap pahala dari Allah Ta’ala. Bahwa aku mendengar Rasulullah Saw bersabda:
“ Jika salah seorang dari kalian berwudlu lalu menyempurnakan wudlu’nya. Setelah itu pergi keluar untuk shalat (berjama’ah) maka tidaklah ia mengangkat kaki kanannya melainkan Allah Azza wa Jalla akan mencatat sebuah kebaikan baginya. Dan tidaklah ia meletakkan kaki kirinya melainkan Allah Azza wa Jalla akan menghapuskan sebuah kesalahan darinya. Maka hendaklah salah seorang diantara kalian (memilih antara) mendekatkan atau menjauhkan (tempatnya dari Masjid). Jika ia datang ke masjid kemudian shalat berjama’ah, maka akan diampuni dosanya. Jika ia mendatangi masjid pada saat orang-orang telah menyelesaikan beberapa raka’at sementara masih tersisa beberapa raka’at, lalu ia ikut shalat dan menyempurnakan raka’at yang tersisa, maka ia pun akan mendapat pahala seperti tadi. Begitu juga jika ia mendatangi masjid pada saat orang-orang telah menyelesaikan shalat, kemudian ia segera menunaikan shalatnya, maka ia pun mendapatkan pahala seperti tadi.” (Hadits dikeluarkan oleh Abu Daud. No: 563). 
Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiallahu Anhu berkata: Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda: Tidaklah seseorang berwudlu dan menyempurnakan wudlunya kemudian datang ke masjid dari masjid-masjid (yang ada) maka setiap langkah (yang diayunkan) melainkan akan diangkat denganya satu derajat atau akan dihapus darinya satu kesalahan atau akan ditulis baginya satu kebaikan.” Abdullah berkata: sampai diantara kedua langkah kita. Karena shalat seseorang berjama’ah lebih utama dari shalat sendirian dengan dua puluh lima derajat.” (HR. Ahmad. No: 3616). 
Pernahkah suatu hari anda mencoba untuk menghitung langkah kaki anda ketika pergi dan pulang kemasjid?.. dan pernahkah anda melipatgandakan hitungan anda lima kali..? kalau begitu, sudah berapa kebaikan yang telah anda sia-siakan setiap hari, bila anda tidak mengikuti shalat jama’ah..? 
 Wallahu A’lam

Share this article :

Silahkan Kunjungi Blog Sponsor kami

Klik Gambar di bawah ini
DZIKIR PAGI


DZIKIR PETANG

DEWAN TA'MIR

IMAM&KHOTIB JUM'AT

  • PON< >H SUPONO HADI

  • WAGE< >NGADIYONO

  • KLIWON< >HAMAM MUTTAQIN

  • LEGI< >MUSTHOFA

  • PAHING< >H SUBARJO

CEK TAGIHAN



 
Support : PEMKAB | KEC WATES | New Link | New Link | New Link | New Link
Copyright © 2011-2013. ALMANAR WONOSIDI LOR - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Cak Imam
Proudly powered by Blogger